admin
Banyak yang suka dan tergila-gila untuk mengonsumsinya, tetapi tak sedikit pula yang membencinya. Buah dengan aroma yang sangat unik ini menimbulkan banyak kontroversi. Mari kita urai seluk beluk jengkol.
Jengkol [Archidendron pauciflorum] adalah buah kontroversial yang tumbuh di kawasan tropis. Keberadaannya telah memunculkan perdebatan di dunia kuliner. Dikenal karena rasa uniknya yang cukup kuat dan aromanya yang khas, jengkol menjadi bahan kuliner yang dicintai sebagian orang namun juga menjadi sumber pro dan kontra di tengah masyarakat. Kehadirannya dalam hidangan-hidangan tradisional memberikan sentuhan otentik di masakan, tetapi seiring dengan itu, muncul pula perhatian terhadap potensi risiko kesehatan yang mungkin terkait dengan konsumsinya.
Sebagian besar perbincangan mengenai jengkol berkisar kepada dua kutub yang kontras. Bagi sebagian orang, aroma khas jengkol adalah bagian tak terpisahkan dari cita rasa asli kuliner tradisional. Di sisi lain, ada yang menyuarakan kekhawatiran terkait dengan efek samping yang mungkin muncul, seperti perut kembung atau bahkan dampak kesehatan serius seperti tingginya kadar asam urat.
1. Kandungan Gizi Jengkol
Jengkol adalah buah yang kaya nutrisi. Meskipun rasanya unik dan aromanya kuat, kandungan gizinya membuatnya diperhitungkan dalam beberapa masyarakat. Jengkol mengandung protein, serat, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin B kompleks.
2. Manfaat Kesehatan
▪ Sumber Protein: Jengkol mengandung protein nabati yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
▪ Serat: Serat dalam jengkol membantu pencernaan dan mengontrol kadar gula darah.
▪ Vitamin B Kompleks: Vitamin B dalam jengkol berperan dalam metabolisme energi dan kesehatan saraf.
3. Risiko dan Pertimbangan
▪ Gas Metana: Jengkol mengandung senyawa gas metana yang dapat menyebabkan perut kembung dan masalah pencernaan di sejumlah orang.
▪ Asam Urat: Kandungan asam urat dalam jengkol bisa menjadi masalah bagi orang yang memiliki masalah kesehatan terkait asam urat.
▪ Aflatoksin: Terdapat risiko terkontaminasi aflatoksin, senyawa yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
4. Pengolahan yang Baik
▪ Perebusan: Sebagian besar orang merebus jengkol sebelum mengonsumsinya untuk mengurangi kadar gas metana.
▪ Pencegahan Asam Urat: Orang yang rentan terhadap asam urat sebaiknya mengonsumsi jengkol dengan bijak dan memperhatikan pola makan secara keseluruhan.
Baca Juga: Se'i Sapi, Kuliner Khas Nusa Tenggara yang Mendayu
Meskipun kontroversial, jengkol terus menjadi bagian dari hidangan tradisional di beberapa tempat. Penting untuk diingat bahwa konsumsi dalam jumlah yang wajar dan pengolahan yang baik dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang mungkin terkait dengannya.
Resep Semur Jengkol Betawi
dari Rahma Bunda Radit & Rafa di cookpad.com
Bahan-bahan:
▪ 300 gr Jengkol tua, rendam air cucian beras semalaman
Bumbu Rempah Merebus Jengkol
▪ 5 lembar daun salam
▪ 5 lembar daun jeruk
▪ rempah kayu manis, cengkih bubuk dan jinten
Bumbu Aromatik
▪ 3 lembar daun salam
▪ 1 batang serai, geprek
▪ 1 potong sedang lengkuas, geprek
▪ 1 ruas jari jahe, geprek
▪ ¼ sdt kunyit bubuk
Bumbu Halus
▪ 6 siung bawang merah
▪ 4 siung bawang putih
▪ 6 buah cabe merah keriting
▪ 3 butir kemiri sangrai
▪ minyak goreng secukupnya
Bumbu Lainnya
▪ 1 sdm kaldu bubuk
▪ ½ sdt garam
▪ 2-3 sdm kecap manis
▪ 1 sdm gula pasir
▪ ½ sdt lada bubuk
Cara Membuat:
1. Cuci bersih jengkol yang sudah direndam air cucian beras semalaman. Rebus jengkol dengan daun salam dan daun jeruk hingga cukup matang dan empuk, lalu angkat dan cuci bersih kembali dan tiriskan.
2. Selanjutnya belah dua jengkol, dan geprek tiap keping nya hingga agak pipih saja, sisihkan. Blender bumbu hingga halus, panaskan sedikit minyak goreng. Tumis bumbu halus hingga harum.
Baca Juga: Mengungkap Kelezatan Gyudon: Raja Masakan Daging di Jepang
3. Masukkan bumbu aromatik daun salam, serai, jahe dan lengkuas, tumis sebentar lalu tambahkan 1 sdm gula pasir. Tumis hingga gula larut dan bumbu tanak, masukkan jengkol, tambahkan air secukupnya, masak hingga air mendidih.
4. Setelah mendidih, tembahkan bumbu lainnya kaldu bubuk, kunyit bubuk, lada bubuk, garam, lada bubuk dan kecap manis. Aduk-aduk hingga bumbu tercampur merata. Masak kembali hingga matang dan kuah menyusut sesuai selera [jangan lupa koreksi rasa dan sesuaikan selera rasanya].
5. Semur Jengkol Betawi siap dihidangkan.
Resep Balado Jengkol
dari palmia.co.id
Bahan:
▪ 10 bh jengkol tua, rebus sampe empuk, geprek
▪ segenggam teri medan
▪ 5 lbr daun salam
▪ 5 lbr daun jeruk purut
▪ 1 btg sereh, geprek
▪ 1 ruas lengkuas, geprek
▪ 1 buah tomat, potong-potong
▪ sepotong asam kandis
▪ ½ sdm garam
▪ 1 sdt gula,
▪ ½ sdt penyedap rasa
▪ 2 sdm margarin serbaguna
Bumbu Halus:
▪ 125 gr cabe merah keriting
▪ cabe rawit sesuai selera
▪ 8 siung bawang merah
▪ 5 siung bawang putih
▪ 2 butir kemiri
Cara Memasak:
1. Panaskan margarin serbaguna, tumis bumbu yang dihaluskan bersama serai, daun jeruk dan daun salam, asam kandis, tomat, dan teri medan secukupnya. Masak sampai harum.
2. Masukan jengkol yang telah direbus, beri gula, garam, penyedap rasa. Masak sebentar, lalu angkat.
3. Jengkol Balado siap disantap.
Rendang Jengkol Santan
dari fimela.com
Bahan-Bahan:
▪ 250 gram jengkol
▪ 200 ml santan cair
▪ 3 butir bawang merah
▪ 2 siung bawang putih
▪ 4 buah cabai merah besar
▪ 5 buah cabai rawit
▪ 1 ruas jahe
▪ 1 ruas lengkuas
▪ 2 lembar daun salam
▪ 1 batang serai
▪ garam, gula, dan lada bubuk secukupnya
▪ minyak dan air secukupnya
Cara Membuat:
1. Geprek jengkol yang sudah empuk.
2. Iris bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, cabai merah besar, dan kemiri. Haluskan dengan blender. Tambahkan sedikit air dan minyak, haluskan lagi sampai tercampur rata
3. Potong daun salam, serai, dan cabai rawit sesuai selera.
4. Panaskan minyak, tumis bumbu sampai harum.
5. Masukkan daun salam, serai, dan cabai rawit.
6. Setelah bumbu matang, tambah air secukupnya.
7. Masukkan jengkol, masak sampai mendidih.
8. Tambahkan santan cair. Aduk rata.
9. Tambahkan gula, garam, dan lada. Koreksi rasa.
10. Masak hingga air agak surut. Angkat dan sajikan.
Sebelum menambahkan jengkol ke dalam diet, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu. [][Eva Evilia/KK]
*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT dan sumber-sumber lain
Belum ada komentar !