Fri, 10 May 2024

Bisnis, 04 Apr 2023 23:04 - 1 tahun yang lalu

Bisnis Bingkisan Lebaran nan Menggiurkan

  • Zola

admin

0 suka
86 dilihat
0 komentar
Bisnis
image
ilustrasi hampers lebaran | freepik.com/freepik

Bingkisan lebaran atau biasa disebut ‘hampers’ telah menjadi tradisi bagi banyak orang ketika merayakan hari raya Idul Fitri. Selain sebagai hadiah untuk keluarga, sahabat atau kerabat, bingkisan lebaran juga menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan di Indonesia.

 

Namun begitu, untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan bisnis bingkisan lebaran, diperlukan sentuhan spesial dan kreatifitas dalam menyusun bingkisan tersebut. Berikut ini adalah tips dan trik dalam membuat bingkisan lebaran yang spesial:

 

1. Menentukan Tema

Tema bingkisan lebaran akan menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan konsep dan jenis barang apa saja yang akan dimasukkan ke dalam bingkisan. Anda bisa menentukan tema dengan mengambil inspirasi dari budaya lokal, karakteristik daerah atau bahkan menyesuaikan dengan gaya hidup dan minat target pasar.

 

2. Menentukan Produk yang Akan Dimasukkan ke Dalam Bingkisan

Setelah menentukan tema, tentukan produk apa saja yang akan dimasukkan ke dalam bingkisan. Pilih produk yang berkualitas dan menarik, seperti kue kering, minuman ringan, kopi atau teh, makanan khas daerah, dan aksesori unik. Jangan lupa, masukkan juga kartu ucapan atau pesan lebaran agar penerima bingkisan merasa lebih spesial.

 

3. Kemasan yang Menarik

Kemasan yang menarik akan menjadi daya tarik utama dari bingkisan lebaran Anda. Kemasan yang menarik dapat meningkatkan nilai jual bingkisan Anda dan memikat perhatian calon pelanggan. Gunakan kemasan yang cantik dan menarik, seperti kotak atau tas kain yang dipersonalisasi, atau kemasan lucu dengan dekorasi yang menarik.

 

4. Penawaran Spesial

Tawarkan penawaran spesial atau diskon khusus bagi pelanggan yang memesan dalam jumlah besar atau yang melakukan pemesanan sebelum tanggal tertentu. Hal ini dapat memberikan motivasi kepada pelanggan untuk membeli bingkisan lebaran dari bisnis Anda.

 

5. Membuat Website dan Media Sosial

Membuat website dan media sosial dapat membantu mempromosikan bisnis Anda secara lebih luas dan mempermudah calon pelanggan untuk melakukan pemesanan. Tampilkan katalog produk dan tawaran spesial di website dan media sosial Anda, serta berikan konten yang menarik dan informatif untuk menarik perhatian pelanggan.

 

6. Kerjasama dengan Bisnis Lain

Berkolaborasi dengan bisnis lain, seperti toko bahan kue atau restoran, dapat membantu meningkatkan variasi produk yang ditawarkan dan juga meningkatkan nilai tambah bagi bingkisan lebaran Anda. Selain itu, kolaborasi juga dapat membantu memperluas jaringan bisnis Anda.

 

7. Pelayanan Pelanggan yang Baik

Pelayanan pelanggan yang baik akan membantu mempertahankan bisnis Anda dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Berikan pelayanan yang ramah, responsif dan membantu, serta tanggap terhadap semua pertanyaan atau keluhan mereka, akan sangat membantu.

 

Baca Juga: Ragam dan Tips Penulisan Kreatif

 

Menghitung Komponen Biaya Produksi

Untuk menghitung komponen biaya produksi bingkisan Lebaran, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

 

1. Tentukan jenis bingkisan Lebaran yang akan diproduksi, jumlah yang akan diproduksi, serta kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap jenis bingkisan.

 

2. Hitung biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap jenis bingkisan dengan mengalikan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan harga per satuan bahan baku.

 

3. Hitung biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap jenis bingkisan dengan mengalikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan tarif upah per jam atau per hari.

 

4. Hitung biaya overhead pabrik seperti biaya sewa, listrik, air, dan biaya operasional lainnya yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap jenis bingkisan.

 

5. Jumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik untuk mendapatkan total biaya produksi setiap jenis bingkisan.

 

Contoh:

Misalkan Anda ingin memproduksi 100 bingkisan Lebaran jenis A dan 200 bingkisan Lebaran jenis B dengan rincian sebagai berikut:

 

A. Bingkisan Lebaran jenis A: membutuhkan 1kg bahan baku A seharga Rp 50.000/kg dan 2 jam tenaga kerja seharga Rp 25.000/jam. Biaya overhead pabrik per bingkisan adalah Rp 10.000.

 

B. Bingkisan Lebaran jenis B: membutuhkan 2kg bahan baku B seharga Rp 30.000/kg dan 3 jam tenaga kerja seharga Rp 25.000/jam. Biaya overhead pabrik per bingkisan adalah Rp 15.000.

 

Maka, langkah-langkah perhitungan biaya produksi dan harga jual adalah sebagai berikut:

 

A. Biaya produksi bingkisan Lebaran jenis A:

Biaya bahan baku = 1 x Rp 50.000 = Rp 50.000

Biaya tenaga kerja = 2 x Rp 25.000 = Rp 50.000

Biaya overhead pabrik = Rp 10.000

Total biaya produksi per bingkisan = Rp 110.000

 

Biaya produksi 100 bingkisan = 100 x Rp 110.000 = Rp 11.000.000

 

B. Biaya produksi bingkisan Lebaran jenis B:

Biaya bahan baku = 2 x Rp 30.000 = Rp 60.000

Biaya tenaga kerja = 3 x Rp 25.000 = Rp 75.000

Biaya overhead pabrik = Rp 15.000

Total biaya produksi per bingkisan = Rp 150.000

 

Biaya produksi 200 bingkisan = 200 x Rp 150.000 = Rp 30.000.000

 

Cara Menentukan Harga Jual

Berikut adalah cara menghitung harga jual bingkisan Lebaran:

 

1. Tentukan markup atau keuntungan yang ingin Anda peroleh dari penjualan bingkisan Lebaran. Markup ini dapat dinyatakan dalam persentase atau dalam bentuk nilai nominal.

 

2. Hitung nilai markup yang diperoleh dengan cara mengalikan total biaya produksi dengan persentase markup atau menambahkan nilai nominal markup ke total biaya produksi.

 

3. Tambahkan nilai markup ke total biaya produksi untuk mendapatkan harga jual bingkisan Lebaran.

 

Contoh:

Misalkan biaya produksi bingkisan Lebaran jenis A adalah Rp 110.000 per bingkisan, dan Anda ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari harga produksi, maka cara menghitung harga jual bingkisan Lebaran jenis A adalah sebagai berikut:

 

Total biaya produksi bingkisan Lebaran jenis A adalah Rp 110.000 per bingkisan.

Markup yang diinginkan adalah 30% dari harga produksi.

Nilai markup yang diperoleh adalah 30% x Rp 110.000 = Rp 33.000.

Harga jual bingkisan Lebaran jenis A adalah Rp 110.000 + Rp 33.000 = Rp 143.000 per bingkisan.

 

Jadi, harga jual bingkisan Lebaran jenis A adalah Rp 143.000 per bingkisan jika markup yang diinginkan adalah 30% dari harga produksi sebesar Rp 110.000. Langkah-langkah yang sama dapat diterapkan untuk menghitung harga jual bingkisan Lebaran jenis B.

 

Siap berbisnis? [][Eva Evilia/KK]

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu