Sun, 28 Apr 2024

Bisnis, 25 Mar 2024 23:10 - 1 bulan yang lalu

Copyleft? Konsep Apa Ini? Lawan Copyright?

  • Zola

admin

0 suka
15 dilihat
0 komentar
Bisnis
image
ilustrasi copyleft - KedaiKata | canva.com

Konsep copyleft adalah pendekatan lisensi perangkat lunak yang dirancang untuk memastikan kebebasan dalam menggunakan, memodifikasi, dan mendistribusikan kode sumber dan karya turunannya. Apa saja kembangannya?

 

Konsep ini merupakan bagian dari gerakan perangkat lunak bebas yang dipelopori Richard Stallman dan Free Software Foundation [FSF] pada tahun 1980-an. Prinsip utama copyleft adalah bahwa setiap pekerjaan yang didistribusikan atau versi modifikasinya harus tersedia di bawah lisensi yang sama, sehingga memastikan bahwa kebebasan-kebebasan ini terjaga untuk semua pengguna. Salah satu contoh lisensi copyleft yang paling terkenal adalah GNU General Public License [GPL], yang digunakan banyak proyek perangkat lunak bebas dan sumber terbuka, termasuk sistem operasi Linux.

 

Copyleft bertujuan untuk mencegah pembatasan yang diterapkan pemegang hak cipta [copyright] dalam hal penggunaan, pembagian, dan modifikasi perangkat lunak. Ini berlawanan dengan perangkat lunak proprietary, yaitu ketika pemilik hak cipta membatasi penggunaan, distribusi, dan modifikasi perangkat lunak.

 

ilustrasi copyleft - KedaiKata 2.jpg

ilustrasi copyleft - KedaiKata | canva.com

Dengan lisensi copyleft, siapapun yang menerima salinan perangkat lunak atau karya turunan dari perangkat lunak tersebut juga menerima hak untuk menggunakannya, memodifikasinya, dan mendistribusikannya lebih lanjut dengan syarat mereka juga membagikan karya tersebut di bawah lisensi copyleft yang sama. Hal ini menciptakan lingkaran kebebasan yang memungkinkan perangkat lunak dan pengetahuan untuk berkembang dan dibagikan secara bebas.

 

Copyleft sering kali dipandang sebagai strategi hukum yang kuat untuk mendukung filosofi perangkat lunak bebas, mempromosikan kolaborasi dan inovasi, serta melindungi kebebasan pengguna dalam jangka panjang.

Perkembangan Copyleft

Copyleft awalnya dikembangkan dalam konteks perangkat lunak sebagai bagian dari gerakan perangkat lunak bebas. Namun, prinsip-prinsip yang mendasarinya telah diadaptasi dan diterapkan di berbagai bidang lain. Ini termasuk karya-karya kreatif seperti teks, musik, fotografi, dan video.

 

Salah satu implementasi copyleft yang paling dikenal di luar perangkat lunak adalah Creative Commons [CC], sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan berbagai jenis lisensi copyleft dan lebih fleksibel untuk karya kreatif.

 

ilustrasi copyleft - KedaiKata 4.jpg

ilustrasi copyleft - KedaiKata | canva.com

Di Luar Perangkat Lunak

» Karya Kreatif: Creative Commons menyediakan serangkaian lisensi publik yang memungkinkan pencipta untuk menawarkan karya mereka di bawah ketentuan yang mempermudah distribusi, modifikasi, dan penggunaan kembali, baik secara komersial maupun non-komersial, selama kreditasi yang sesuai diberikan dan turunannya dibagi dengan lisensi yang sama. Ini dapat mencakup buku, artikel, musik, film, foto, dan lebih banyak lagi.

Baca Juga: Kesuksesan Bisnis Modern Melalui Enterprise Resource Planning

 

» Dokumentasi: Copyleft juga digunakan dalam lisensi untuk dokumentasi teknis dan pendidikan, memungkinkan materi tersebut dibagikan dan diadaptasi dengan syarat karya yang dihasilkan disebarluaskan di bawah lisensi yang sama. Ini mendorong penyebaran pengetahuan secara bebas dan terbuka.

 

» Data dan Database: Beberapa lisensi copyleft dirancang untuk data dan database, mendorong berbagi dan penggunaan ulang data secara terbuka.

 

» Hardware dan Desain: Walaupun jarang, prinsip copyleft juga telah diaplikasikan ke hardware dan desain fisik melalui lisensi yang mengizinkan reproduksi dan modifikasi desain asalkan turunannya disebarluaskan di bawah syarat yang sama. Ini termasuk dalam bidang elektronik dan perangkat keras terbuka [open hardware].

 

ilustrasi copyleft - KedaiKata 3.jpg

ilustrasi copyleft - KedaiKata | canva.com

Pentingnya Copyleft

Di bidang apa pun, copyleft bertujuan untuk mempertahankan dan memperluas kebebasan pengguna akhir untuk mengakses, menggunakan, memodifikasi, dan mendistribusikan kembali karya dengan syarat bahwa karya turunan juga mempertahankan kebebasan yang sama. Ini menciptakan ekosistem di mana pengetahuan, kreativitas, dan inovasi dapat berkembang secara bebas, memungkinkan kolaborasi dan pembelajaran yang lebih luas di antara komunitas. Copyleft menantang model hak cipta tradisional yang lebih restriktif dengan menawarkan alternatif yang lebih fleksibel dan terbuka, mendukung pembagian dan inovasi. Anda hendak menerapkannya di bidang apa? [][Rommy Rimbarawa/KK]

 

*penulisan artikel ini dibantu riset ChatGPT 4

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu