admin
Penulisan deskriptif adalah bentuk penulisan yang digunakan untuk menggambarkan orang, tempat, benda, perasaan, atau pengalaman dengan cara yang memungkinkan pembaca untuk membayangkan atau merasakannya.
Penulisan melalui metode deskriptif adalah salah satu jenis penulisan yang paling umum dan paling penting karena membantu pembaca untuk terlibat dalam teks dan menciptakan gambaran yang hidup dalam pikiran mereka.
Karakteristik Penulisan Deskriptif
1. Penggunaan Gambaran Detail: Penulisan deskriptif berkutat pada penggunaan detail-detail yang kaya dan menjelaskan karakteristik, ciri-ciri, atau sifat-sifat suatu subjek secara rinci. Ini menciptakan gambaran yang lebih jelas dalam pikiran pembaca.
2. Penggunaan Lima Indra: Deskripsi harus mencoba mengekspresikan pengalaman sensorik melalui indra manusia. Ini termasuk apa yang bisa dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan dirasakan.
3. Penggunaan Bahasa Deskriptif: Bahasa yang digunakan dalam penulisan deskriptif harus kaya dan penuh warna. Kata-kata yang dipilih harus mampu mengekspresikan nuansa yang tepat yang ingin disampaikan penulis.
4. Penggunaan Metafora dan Personifikasi: Penulisan deskriptif sering menggunakan gaya bahasa seperti metafora [pembandingan perbandingan] dan personifikasi [memberi sifat manusia pada objek non-manusia] untuk memberikan kekuatan tambahan pada deskripsi.
Tujuan Penulisan Deskriptif
1. Menciptakan Gambaran yang Hidup: Tujuan utama dari penulisan deskriptif adalah menciptakan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca. Ini membantu pembaca merasa seperti mereka benar-benar ada di tempat atau situasi yang dijelaskan.
2. Menggambarkan Emosi dan Perasaan: Penulisan deskriptif juga dapat digunakan untuk menggambarkan emosi, perasaan, dan suasana hati yang terkait dengan suatu pengalaman.
3. Menginformasikan dan Menceritakan: Penulisan deskriptif tidak hanya untuk menciptakan gambaran, tetapi juga untuk memberikan informasi yang jelas dan mendalam tentang subjek tertentu.
4. Menghibur atau Menggerakkan Pembaca: Deskripsi yang baik dapat mempengaruhi pembaca secara emosional, membuat mereka tertarik, terhibur, atau tergerak.
Baca Juga: Mengasah Keahlian Menulis [bagian 1]: Manfaat Terapi Jiwa dan Profesional
Contoh Penulisan Deskriptif
Misalnya, dalam penulisan deskriptif, kita dapat menggambarkan seorang pria tua dengan jenggot putih panjang yang tersenyum lebar di bawah topi tua yang robek. Dia duduk di bawah pohon rindang dengan mata tertutup, mendengarkan irama burung-burung yang riang di pagi hari. Udara segar mengelilingi dia, dan kebahagiaan tampaknya merembes dari senyumnya yang hangat.
Atau, deskripsi tentang cuaca di pantai di bawah ini:
Pagi ini, di pantai berpasir lembut, langit biru cerah membentang tanpa awan. Sinar matahari pagi memantulkan cahaya di permukaan air, menciptakan gemerlap berkilau yang menari-nari di gelombang kecil. Angin sepoi-sepoi bertiup lembut, membawa aroma asin dari laut yang segar. Sebagai ombak mencapai pantai, suara gemericik air mengisi udara dengan melodi yang menenangkan.
Di kejauhan, sekelompok burung camar terbang rendah di atas air, menambahkan sentuhan hidup pada pemandangan yang tenang ini. Di tepi pantai, beberapa pasangan dan keluarga menikmati waktu bersama, berjalan-jalan atau duduk santai di tikar, sementara anak-anak kecil bermain dengan pasir di sepanjang garis pantai. Suasana santai ini membuat pantai menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.
Nah, Sobat KedaiKata, penulisan deskriptif memungkinkan pembaca untuk merasakan kehadiran pria itu dan memvisualisasikan suasana pagi yang tenang dan indah. Begitu juga dengan suasana dan cuaca di pantai. Membaca deskripsi itu seolah kita tengah hadir di sana, dan merasakan semua yang dilukiskan di paragraf tersebut. Ini adalah kekuatan penulisan deskriptif dalam membawa pengalaman hidup ke dalam kata-kata.
Bagaimana? Apakah Anda juga sudah mencoba membuatnya? [][Eva Evilia/KK]
*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT
Belum ada komentar !