admin
Kecenderungan bunuh diri di kalangan muda di perkotaan menjadi perhatian serius dalam konteks kesehatan mental. Apa penyebabnya dan bagaimana mencegahnya?
Kesehatan mental di kelompok remaja dan dewasa muda, semakin mendesak untuk diberikan perhatian. Adanya kecenderungan generasi muda untuk merugikan diri sendiri dan mencoba bunuh diri semakin meningkat, sehingga perlu dilakukan deteksi dini guna menyelamatkan mereka dan mendukung pertumbuhan menjadi individu yang terbaik.
Dilansir dari Kompas.id, pada akhir Oktober lalu, Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr H Marzoeki Mahdi, Nova Riyanti Yusuf, mengatakan, berdasarkan data beban kesehatan mental di Indonesia tahun 2019 dan 2000, masalah kesehatan mental yang tertinggi adalah migrain, depresi, kecemasan, dan skizofrenia. Sementara berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] Asia Tenggara, angka kematian karena bunuh diri di semua usia di Indonesia 6.544 orang, sedangkan di dunia diprediksi 7.658 kasus.
Dalam upaya menghadapi tantangan ini, muncul berbagai inisiatif dan kampanye seperti Gerakan Pita Kuning yang berfokus kepada pencegahan bunuh diri dan penyadaran akan kesehatan mental. Artikel ini akan mengulas faktor-faktor yang mendorong kecenderungan bunuh diri di kalangan muda perkotaan dan memperkenalkan Gerakan Pita Kuning sebagai salah satu upaya pencegahan yang dapat diadopsi.
Kecenderungan Bunuh Diri di Kalangan Muda Perkotaan
1. Tekanan Hidup dan Karier
Masa muda di perkotaan seringkali disertai dengan tekanan untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Beban ekspektasi tinggi ini dapat memberikan tekanan emosional yang signifikan.
2. Isolasi Sosial
Meskipun hidup di tengah keramaian kota, beberapa individu muda mungkin mengalami isolasi sosial. Faktor-faktor seperti mobilitas tinggi, teknologi yang mengisolasi secara virtual, dan kurangnya jejaring sosial dapat memperburuk isolasi ini.
3. Tingginya Tingkat Persaingan
Persaingan ketat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kecantikan, dapat menciptakan atmosfer kompetitif yang memicu stres dan kecemasan.
4. Gaya Hidup dan Kesehatan Mental
Adopsi gaya hidup yang serba cepat, tekanan untuk tampil sempurna di media sosial, dan kurangnya perhatian terhadap kesehatan mental dapat menjadi pemicu kecenderungan bunuh diri.
Baca Juga: Waspadai Penyakit Mental: Pernahkah Anda Berkonsultasi dengan Psikiater atau Psikolog?
Gerakan Pita Kuning: Mencegah dan Memberdayakan
Gerakan Pita Kuning adalah kampanye global yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental, mengurangi stigma terkait bunuh diri, dan memberikan dukungan bagi mereka yang berjuang.
Berikut adalah aspek-aspek penting dari Gerakan Pita Kuning:
1. Simbol Kesadaran: Pita kuning menjadi simbol global yang mencerminkan solidaritas dan dukungan terhadap mereka yang terpengaruh oleh masalah kesehatan mental. Mengenakan pita kuning menunjukkan kesediaan untuk membuka percakapan tentang bunuh diri.
2. Pendidikan dan Penyadaran: Gerakan Pita Kuning mendorong penyuluhan dan pendidikan tentang kesehatan mental. Kampanye ini membantu mengurangi stigma dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental.
3. Dukungan dan Rujukan: Gerakan ini menyediakan sumber daya dan dukungan bagi mereka yang memerlukan bantuan. Pusat-pusat krisis, saluran telepon khusus, dan program dukungan mental merupakan bagian dari upaya untuk memberdayakan individu yang berjuang.
4. Kampanye Sosial dan Media: Melalui kampanye di media sosial dan kegiatan publik, Gerakan Pita Kuning mencoba menciptakan lingkungan yang mendukung pembicaraan terbuka tentang kesehatan mental. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar dampaknya.
Langkah-langkah Individu dan Masyarakat
1. Berpikir Positif tentang Kesehatan Mental
Mengubah pandangan masyarakat terhadap kesehatan mental dan mempromosikan pendekatan yang positif terhadap kesejahteraan emosional.
2. Membangun Dukungan Sosial
Memperkuat jejaring sosial, baik secara online maupun offline, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung.
3. Mengajarkan Keterampilan Mengatasi Stres
Memberdayakan individu muda dengan keterampilan mengatasi stres dan menangani tekanan kehidupan sehari-hari.
4. Mengenali Tanda-tanda Bahaya
Edukasi mengenai tanda-tanda bahaya bunuh diri dan langkah-langkah untuk membantu mereka yang berisiko.
Kecenderungan bunuh diri di kalangan muda perkotaan adalah masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan komprehensif. Gerakan Pita Kuning memberikan wadah bagi individu dan masyarakat untuk bersatu dalam pencegahan bunuh diri dan memberdayakan mereka yang memerlukan bantuan. Melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi generasi muda. [][Vikalena Lasmoskwa/KK]
*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT
Belum ada komentar !