Sat, 23 Nov 2024

Kuliner, 20 Dec 2022 11:53 - 1 tahun yang lalu

Muasal Telur Asin dan Kisah Pilu Masyarakat Tionghoa

  • Zola

admin

0 suka
255 dilihat
0 komentar
Kuliner
image
ilustrasi telur asin | pexels.com/ge yonk

Siapa tak kenal telur asin? Kuliner andalan sejuta umat yang banyak dijumpai hampir di seluruh wilayah.

 

Selain rasanya unik, tekstur kuning telur asin yang cenderung berpasir menjadikan telur ini banyak digemari semua kalangan. Namun, usut punya usut, di balik keistimewaan itu tersimpan sejarah panjang. 

 

Sejarah telur asin bermula dari kisah pilu masyarakat Tionghoa yang tinggal di pesisir pantai pada masa transisi kemerdekaan Indonesia. Bagi mereka, telur asin tak hanya menjadi penganan istimewa, tetapi sumber mata pencaharian yang mereka miliki untuk bertahan hidup di masa sulit.

 

Selepas revolusi, pada masa transisi periode 1945-1949, terjadi dekolonisasi yang mengakibatkan konflik minoritas kaum Tionghoa kian memanas. Pada saat itu, masyarakat Tionghoa yang melarikan diri, bertahan hidup berbekal makanan yang diawetkan, yang salah satunya adalah telur. 

 

Proses pengawetan makanan tersebut, merupakan keterampilan tradisional yang sudah mendarah daging dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa di awal abad ke-20. Proses pengawetan makanan tersebut mengandung filosofi gotong royong, teknologi pangan, dan pengetahuan tradisional masyarakat Tionghoa.

 

Telur asin dibuat dengan cara mencampurkan telur ke dalam cairan garam, lalu dikeringkan dan dipadatkan dengan lapisan garam kasar, pasir, atau tanah liat. Proses pengasinan ini dipercaya dapat memperpanjang usia telur, karena pada saat itu belum ada teknologi pendinginan. 

 

Di tahun 1950an, telur asin menaruh banyak perhatian dari berbagai kalangan dan mulai di produksi dalam jumlah besar. Menurut cerita yang diyakini masyarakat Tionghoa, di Indonesia, telur asin mulai dipopulerkan pasangan suami-istri In Tjiau Seng dan Tan Polan Nio.

 

Hingga saat ini, eksistensi telur asin kian merebak ke berbagai olahan makanan. Istilah ‘Salted Egg’ yang populer di kalangan milenial, kini menjadi menu andalan di berbagai restoran lokal hingga mancanegara. [*]

 

*artikel ini pernah dimuat di KimNusantara.

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu