admin
Polusi udara adalah masalah serius di kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk di Jabodetabek. Masih sehatkah tinggal di kota berpolusi udara buruk?
Dilansir dari CNNIndonesia.com, dalam siaran resmi Kemenperin, dijelaskan kualitas udara di Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok pada Sabtu [2/9] menunjukkan indeks 168 [tidak sehat] dan konsentrasi Particulate Matter [PM] 2,5 mencapai 19,3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan dari Wolrd Health Organization [WHO].
Dari situs IQair kita dapat melihat indeks kualitas udara di Jakarta memang memprihatinkan. KedaiKata dibantu ChatGPT mencoba mengurai faktor penyebab tingginya polusi udara di kota-kota besar. Berikut ini jawabannya:
1. Emisi Kendaraan Bermotor
→ Kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel, adalah penyumbang utama polusi udara di kota besar. Gas buang dari kendaraan mengandung zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida [CO], nitrogen dioksida [NO2], dan partikulat halus [PM2.5].
2. Industri dan Pembangunan
→ Aktivitas industri dan pembangunan yang pesat di kota besar menghasilkan emisi dari pabrik, pembangunan gedung, dan proyek konstruksi. Emisi ini dapat mencakup berbagai polutan udara.
3. Pembakaran Bahan Bakar Fosil
→ Penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan pemanasan juga berkontribusi terhadap polusi udara. Sumber-sumber ini melepaskan oksida sulfur [SOx] dan oksida nitrogen [NOx] ke atmosfer.
4. Aktivitas Pembakaran Sampah Terbuka
→ Praktik pembakaran sampah terbuka yang tidak teratur di beberapa daerah dapat menghasilkan asap dan polutan udara lainnya.
5. Pola Cuaca dan Geografi
→ Faktor cuaca, seperti angin yang lemah atau inversi termal, dapat menyebabkan akumulasi polutan di permukaan tanah.
Dampak Kesehatan Polusi Udara
Polusi udara dapat memiliki dampak serius pada kesehatan kita, termasuk:
▪ Masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis.
▪ Penyakit jantung dan pembuluh darah.
▪ Peningkatan risiko kanker.
▪ Gangguan perkembangan anak-anak.
▪ Gangguan neurologis.
▪ Dampak buruk kepada kesehatan mental.
Baca Juga: Mengelola Limbah Elektronik dengan Bijaksana
Cara Mencegah Dampak Buruk Polusi Udara
1. Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
→ Gunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki saat mungkin. Carpooling atau berbagi kendaraan juga bisa mengurangi emisi gas buang.
2. Berkendara dengan Bijak
→ Pastikan kendaraan Anda terawat dengan baik dan efisien dalam bahan bakar. Hindari berkendara secara agresif dan hindari rute lalu lintas yang padat.
3. Dukung Transportasi Ramah Lingkungan
→ Dukung upaya pemerintah untuk mengembangkan transportasi umum yang ramah lingkungan seperti kereta cepat, bus listrik, dan jaringan sepeda.
4. Gunakan Energi Bersih
→ Kurangi konsumsi energi dengan menggunakan lampu hemat energi, mematikan peralatan ketika tidak digunakan, dan memasang panel surya jika memungkinkan.
5. Kurangi Pembakaran Sampah Terbuka
→ Dukung program pengelolaan sampah yang aman dan ramah lingkungan. Hindari membakar sampah di lingkungan Anda.
6. Lengkapi Rumah dengan Filter Udara
→ Pasang filter udara dalam rumah Anda untuk membantu menyaring polutan udara dalam ruangan.
7. Ikuti Peringatan Polusi Udara
→ Perhatikan peringatan polusi udara dan tindakan yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan ketika polusi mencapai tingkat yang berbahaya.
8. Dukung Kebijakan Lingkungan
→ Dukung kebijakan dan tindakan yang bertujuan mengurangi polusi udara di tingkat lokal dan nasional.
Peningkatan kualitas udara adalah tanggung jawab bersama. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat mengurangi dampak buruk polusi udara pada kesehatan kita dan lingkungan. [][Rommy Rimbarawa/KK]
*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT sambil mencari-cari masker penyaring udara
Belum ada komentar !