Tue, 21 May 2024

Kesehatan, 11 Mar 2024 11:18 - 2 bulan yang lalu

Waspadai Dengue Shock Syndrome

  • Zola

admin

0 suka
45 dilihat
0 komentar
Kesehatan
image
ilustrasi DBD/DSS - KedaiKata | canva.com

Demam Berdarah Dengue [DBD] adalah penyakit yang disebabkan virus dengue, yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi. Lalu, Dengue Shock Syndrome itu seperti apa? Seberapa berbahaya?

Penyakit DBD, dapat berkisar dari ringan hingga parah. Dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan Sindrom Syok Dengue [Dengue Shock Syndrome, DSS], yang merupakan komplikasi serius dari DBD.

 

Gejala Demam Berdarah Dengue umumnya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi dan dapat meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, pembesaran kelenjar getah bening, atau ruam. Pada sebagian kecil kasus, penyakit ini bisa berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, seperti Dengue Hemorrhagic Fever [DHF] atau Dengue Shock Syndrome [DSS].

 

DSS merupakan suatu kondisi infeksi Dengue yang dicirikan oleh masalah dalam sistem peredaran darah. Biasanya, demam yang muncul di kasus DBD berlangsung antara 2 hingga 7 hari dan akan mengalami penurunan setelah periode tersebut. Akan tetapi, perlu diwaspadai bahwa komplikasi sering kali muncul selama fase penurunan demam ini.

ilustrasi DBDDSS - KedaiKata 2.jpg

ilustrasi DBD/DSS - KedaiKata | canva.com

DSS ditandai dengan penurunan tiba-tiba tekanan darah yang bisa menyebabkan syok, dan dalam beberapa kasus, kematian. Gejala DSS meliputi perut yang sangat sakit, muntah terus-menerus, perdarahan cepat dari gusi atau hidung, darah dalam muntah atau tinja, kelelahan, gelisah, dan kulit yang dingin dan lembap. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera di rumah sakit.

 

Pengelolaan DBD terutama bersifat suportif dan ditujukan untuk meredakan gejala. Tidak ada pengobatan spesifik untuk virus dengue. Pengelolaan bisa meliputi pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, obat-obatan untuk mengurangi demam dan nyeri, serta perawatan intensif untuk kasus-kasus berat seperti DSS. Pencegahan terhadap DBD melibatkan kontrol populasi nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk, misalnya dengan menggunakan kelambu, pakaian yang menutupi, dan repelen nyamuk.

 

Pengembangan vaksin dengue telah membuat kemajuan, namun penggunaannya masih terbatas dan tergantung kepada rekomendasi dari otoritas kesehatan setempat. Pencegahan dan kontrol DBD terus menjadi fokus penting di banyak negara tropis dan subtropis tempat DBD endemik.

 

Vaksin DBD

ilustrasi DBDDSS - KedaiKata 3.jpg

ilustrasi DBD/DSS - KedaiKata | canva.com

Ya, vaksin untuk Demam Berdarah Dengue [DBD] telah dikembangkan dan disetujui untuk penggunaan di beberapa negara. Vaksin ini ditujukan untuk mencegah DBD dan berpotensi mengurangi risiko komplikasi serius yang terkait dengan infeksi dengue, termasuk DHF dan DSS.

 

Salah satu vaksin yang telah mendapatkan persetujuan di beberapa negara adalah Dengvaxia [CYD-TDV], yang dikembangkan oleh Sanofi Pasteur. Vaksin ini ditujukan untuk individu berusia 9 hingga 45 tahun yang tinggal di daerah endemis dengue dan memiliki riwayat infeksi dengue sebelumnya. Vaksin Dengvaxia telah menunjukkan kemampuan untuk menurunkan insiden DHF dan DSS pada populasi yang divaksinasi dalam uji klinis.

 

Baca Juga: 7 Dampak Positif dan Negatif Fogging Pengusir Nyamuk

 

Namun, penggunaan vaksin Dengvaxia juga menghadapi beberapa pembatasan dan kontroversi, terutama terkait dengan efikasinya yang bervariasi berdasarkan riwayat infeksi dengue sebelumnya pada individu yang divaksinasi. Pada orang yang belum pernah terinfeksi dengue sebelumnya, vaksinasi dapat meningkatkan risiko mengalami bentuk penyakit yang lebih parah jika mereka kemudian terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu, sebelum vaksinasi, penting untuk menilai riwayat paparan virus dengue pada individu.

 

Selain Dengvaxia, perusahaan farmasi besar dari Jepang Takeda, telah meluncurkan QDenga, yakni vaksin untuk melindungi semua varian virus dengue [total ada 4 varian] yang dapat menginfeksi manusia. Hanya saja, saat ini, harganya masih relatif mahal.

ilustrasi DBDDSS - KedaiKata 4.jpg

ilustrasi DBD/DSS - KedaiKata | canva.com

Perlu diingat bahwa, meskipun vaksinasi dapat menawarkan perlindungan terhadap DBD dan mengurangi risiko komplikasi serius seperti DSS, tindakan pencegahan untuk menghindari gigitan nyamuk tetap sangat penting, terutama di daerah-daerah tempat dengue menjadi endemik. Ini termasuk penggunaan kelambu, pakaian pelindung, repelen nyamuk, dan upaya untuk mengendalikan populasi nyamuk.

Penelitian terus berlangsung untuk mengembangkan vaksin dengue yang lebih efektif dan aman bagi semua individu, termasuk mereka yang belum pernah terinfeksi dengue sebelumnya. [][Rommy Rimbarawa/KK]

 

*penulisan artikel ini dibantu riset ChatGPT 4

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu