Sat, 23 Nov 2024

Bisnis, 18 Mar 2024 22:45 - 8 bulan yang lalu

7 Peluang Bisnis Jelang Tengah Ramadhan

  • Zola

admin

0 suka
59 dilihat
0 komentar
Bisnis
image
ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata | canva.com

Menjelang pertengahan Ramadhan, banyak peluang bisnis sederhana yang dapat dilakukan dari rumah untuk memanfaatkan peningkatan permintaan terhadap berbagai produk dan jasa. Apa saja? Dan bagaimana cara menetapkan harga jual?

 

Di bulan Ramadhan, terutama menjelang pertengahan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri, terbuka banyak peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha. Salah satu peluang bisnis yang menonjol adalah industri makanan dan minuman, saat permintaan terhadap berbagai macam makanan khas Ramadhan meningkat tajam. Pedagang makanan dan minuman tradisional seperti kolak, takjil, hingga hidangan khas lebaran seperti ketupat dan opor ayam menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mencari hidangan istimewa untuk berbuka puasa atau menyambut Hari Raya Idul Fitri.

 

Selain itu, sektor perdagangan dan ritel juga mengalami lonjakan aktivitas menjelang lebaran. Permintaan akan pakaian, aksesori, hingga perlengkapan perayaan seperti hiasan rumah dan bingkisan lebaran meningkat pesat, memberikan kesempatan bagi para pemilik toko dan penjual online untuk meningkatkan penjualan mereka.

 

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata 2.jpg

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata | canva.com

Tak hanya itu, sektor properti juga mengalami peningkatan aktivitas di bulan Ramadhan, dengan banyaknya orang yang mencari hunian baru atau melakukan renovasi rumah untuk menyambut kedatangan tamu pada Hari Raya Idul Fitri. Dengan demikian, menjelang pertengahan hingga lebaran, bulan Ramadhan menjadi momen yang tepat bagi pengusaha untuk memanfaatkan berbagai peluang bisnis yang tersedia.

 

Berikut adalah beberapa ide bisnis yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Penjualan Takjil dan Makanan Buka Puasa: Memasak dan menjual takjil atau makanan untuk buka puasa adalah ide bisnis yang populer selama Ramadhan. Anda bisa menawarkan berbagai jenis makanan ringan, seperti kolak, es buah, atau gorengan, serta makanan berat yang bisa dijadikan menu buka puasa.

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata 3.jpg

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata | canva.com

 

2. Katering Sahur: Menyediakan layanan katering makanan sahur bagi mereka yang mungkin tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk mempersiapkan makanan sendiri pada dini hari. Anda bisa menawarkan menu yang bervariasi dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa.

 

3. Jualan Pakaian dan Aksesoris Lebaran: Memanfaatkan meningkatnya permintaan akan pakaian baru menjelang Lebaran, Anda bisa menjual pakaian muslim, mukena, sarung, atau aksesoris lebaran secara online melalui media sosial atau marketplace.

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata 4.jpg

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata | canva.com

4. Parcel Lebaran: Membuat dan menjual parcel Lebaran yang berisi aneka makanan, minuman, atau barang-barang kebutuhan rumah tangga. Parcel ini banyak dicari sebagai hadiah untuk kerabat atau rekan kerja menjelang Lebaran.

5. Jasa Hampers Lebaran Custom: Menawarkan jasa pembuatan hampers Lebaran yang dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Anda bisa menyertakan aneka kue kering, cokelat, kurma, atau produk handmade lainnya.

6. Penjualan Kue Lebaran: Memanggang dan menjual kue Lebaran seperti nastar, kastengel, dan putri salju. Kue Lebaran selalu dicari menjelang hari raya untuk disajikan kepada tamu atau sebagai oleh-oleh.

Baca Juga: Bisnis Bingkisan Lebaran nan Menggiurkan

 

7. Jasa Dekorasi Rumah Lebaran: Menawarkan jasa dekorasi rumah untuk menyambut Lebaran, termasuk dekorasi ruang tamu, penataan meja makan, atau hiasan Lebaran lainnya.

Ketika menjalankan bisnis sederhana dari rumah, penting untuk memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk promosi. Pastikan juga Anda menyesuaikan produk atau jasa dengan kebutuhan dan preferensi target pasar Anda agar bisnis bisa berjalan dengan sukses.

 

Menghitung Harga Produksi dan Menetapkan Harga Jual

Menghitung harga produksi dan menetapkan harga jual produk adalah langkah penting dalam menjalankan bisnis. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung harga produksi dan menetapkan harga jual, termasuk pertimbangan untuk margin keuntungan, terutama saat jelang Lebaran ketika permintaan cenderung meningkat.

Cara Menghitung Harga Produksi

1. Hitung Biaya Bahan Baku: Total biaya semua bahan yang digunakan untuk membuat produk.

 

2. Biaya Tenaga Kerja: Jumlah biaya untuk membayar tenaga kerja yang terlibat dalam produksi. Jika Anda membuat produk sendiri, hitunglah berapa nilai waktu Anda.

3. Biaya Overhead: Ini termasuk biaya sewa tempat [jika ada], listrik, air, dan biaya operasional lainnya yang dibutuhkan untuk produksi. Bagilah total biaya overhead per bulan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam bulan tersebut untuk mendapatkan biaya overhead per unit.

 

4. Biaya Tambahan: Termasuk biaya transportasi, penyimpanan, dan biaya lain yang langsung berkaitan dengan produksi produk.

 

Total dari semua biaya ini akan memberikan harga produksi per unit produk Anda.

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata 5.jpg

ilustrasi bisnis Ramadhan - KedaiKata | canva.com

 

Menetapkan Harga Jual

Setelah mengetahui harga produksi, Anda bisa menetapkan harga jual dengan mempertimbangkan beberapa faktor berikut:

 

1. Penelitian Pasar: Lihat harga pasar untuk produk serupa dan tentukan posisi produk Anda di pasar [misalnya, apakah produk Anda premium atau ekonomis?].

 

2. Margin Keuntungan: Tambahkan persentase keuntungan yang diinginkan ke atas harga produksi. Margin keuntungan bisa sangat bervariasi tergantung kepada industri, target pasar, dan strategi penentuan harga Anda. Umumnya, margin keuntungan kotor berkisar antara 20% hingga 50% atau lebih, tergantung kepada produk dan pasar.

3. Pertimbangan Musiman: Menjelang Lebaran atau event khusus, Anda mungkin bisa menetapkan margin yang lebih tinggi karena permintaan yang meningkat, tetapi pastikan untuk tetap kompetitif dan adil.

 

Contoh:

Misalnya, jika harga produksi per unit adalah Rp20.000, dan Anda ingin margin keuntungan 30%, harga jual sebelum pajak akan dihitung sebagai berikut:

[Harga Jual = Harga Produksi per Unit x [1 + Margin Keuntungan]

[Harga Jual = Rp20.000 X [1 + 0.30] = Rp26.000]

Perlu diingat bahwa penetapan harga juga harus mempertimbangkan faktor eksternal seperti pesaing, kepekaan harga konsumen, dan kondisi ekonomi. Pengujian dan penyesuaian harga mungkin diperlukan untuk menemukan titik harga yang tepat yang menarik bagi konsumen sambil memastikan keuntungan bisnis Anda. Selamat berbisnis! [][Rudi Tenggarawan/KK]

*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu