Thu, 21 Nov 2024

Berita, 18 Dec 2023 15:15 - 11 bulan yang lalu

Festival SDM Digital 2023 Paparkan Hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia

  • Zola

admin

0 suka
200 dilihat
0 komentar
Berita
image

Lebih dari 50% responden ikut andil dalam penyebaran berita hoax karena tidak berusaha identifikasi sumber informasi.”

 

Itulah salah satu hasil riset Indeks Masyarakat Digital Indonesia [IMDI] yang digelar sepanjang tahun 2023 dan dipaparkan pada ajang Festival Sumber Daya Manusia Digital [FSDMD], 14-15 Desember silam. Hasil riset IMDI 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden tak berusaha mengidentifikasi sumber informasi yang diterima sebelum membagikan ke orang lain. Responden lebih banyak mem-posting ulang dan kurang dari 50% yang berusaha mengidentifikasnya. Boleh jadi, inilah yang seringkali menjadi salah satu penyebab maraknya penyebaran berita hoax di masyarakat yang begitu cepat.

 

Riset tersebut memberi gambaran kondisi masyarakat digital di masing-masing wilayah mulai dari nasional, provinsi, bahkan sampai kota/kabupaten. Sebagai indeks yang mengukur tingkat kompetensi dan keterampilan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital.
FSDMD1.jpg

Kegiatan FSDMD 2023 dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dr. Eng. Hary Budiarto M.Kom, IPM. Melalui sambutannya, Hary menekankan perlunya percepatan dan penguatan SDM menuju masyarakat digital Indonesia serta kebutuhan untuk mengatasi kesenjangan digital, baik dalam hal akses, literasi, maupun kesenjangan aktivitas penggunaan internet.

 

FSDMD ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Jakarta pada 2022 silam. Di kegiatan ini dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo dan Kepala Badang Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan tentang Integrasi Informasi dan Data Elektronik Ketenagakerjaan Sektor Komunikasi dan Informatika.
FSDMD3.jpg

Pada kesempatan ini, Kepala Puslitbang Aptika dan IKP sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara FSDMD 2023 Dr. Said Mirza Pahlevi, M.Eng memaparkan hasil riset IMDI 2023. Riset dilakukan di 38 provinsi dan 514 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, melibatkan 18.362 responden individu dan 11.077 responden industri. Riset IMDI dilakukan sebagai indeks yang mengukur tingkat kompetensi dan keterampilan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital.

 

Ada empat pilar yang diukur dalam IMDI 2023 yakni infrastruktur dan ekosistem, keterampilan digital, pemberdayaan, dan pekerjan. Hasil riset akan berguna sebagai penentu arah kebijakan, program pengembangan SDM digital yang komprehensif serta tepat sasaran. Hasil dari empat pilar ini menjadi arah dan kebijakan yang bisa digunakan Kementerian Komunikasi dan Informatika, kementerian dan lembaga lain, pemerintah daerah, maupun stakeholder.

Baca Juga: Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa: Persatuan Global dan Membentuk Masa Depan yang Kolaboratif

 

Selain menghadirkan peluncuran dan sosialisasi IMDI 2023, FSDMD mengangkat sosialisasi peta okupasi, talkshow, workshop, job fair, dan beragam lomba yang berkaitan dengan dunia digital. Sebut saja Lomba Notification Sound Aplikasi DTS Mobile, Talentalks, serta menampilkan penampilan band. Materi workshop yang dilaksanakan antara lain bertema Legalitas Usaha untuk UMKM, Excellent in Excell, Presentation Skill with Canva, juga materi Mastering in Public Speaking.

Pada hari kedua, FSDMD menghadirkan bintang tamu Kunto Aji, jebolan finalis ajang pencarian bakat Indonesian Idol tahun 2008 yang kini eksis menjadi penyanyi, penulis lagu, dan aktor. Job fair yang digelar selama dua hari memberi kesempatan kerja bagi SDM Digital dengan menghadirkan sekitar 18 perusahaan yang siap menampung pekerja di bidang digital. Ke-18 perusahaan ini sudah bermitra dengan badan pengembangan SDM Kominfo dan turut memberikan peluang bagi calon pekerja dalam mengembangkan karier di dunia kerja, dunia industri, dan dunia usaha yang menekankan pada ketrampilan digital.
FSDMD2.jpg

Acara ini perlu dilakukan secara rutin sebagai pembaharuan pengetahuan dan pemahaman SDM dalam dunia digital. Bukan hanya itu, tetapi juga menjadi upaya mempersiapkan SDM dalam menghadapi revolusi digital yang selalu bergerak dinamis.

 

Perlu upaya kontinyu dan komprehensif serta kolaborasi dengan semua pihak, baik dari pemangku kebijakan, praktisi, akademisi, serta pelaku industri untuk mendorong SDM yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam menghadapi dunia industri digital. Dengan adanya kemajuan dalam dunia teknologi digital semoga mampu mengurangi asimetri informasi serta mampu mengurangi ketimpangan kualitas SDM yang ada di seluruh wilayah Indonesia. [][Rommy Rimbarawa/KK]

 

foto: RR/KK

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu