Thu, 21 Nov 2024

Kesehatan, 13 Feb 2023 10:27 - 1 tahun yang lalu

Hati-Hati Ketika Melakukan Pedikur Ikan

  • Zola

admin

0 suka
290 dilihat
0 komentar
Kesehatan
image
ilustrasi pedikur ikan | health.clevelandclinic.org

Ketika Anda pergi ke pusat perbelanjaan atau tempat wisata pasti Anda menemukan pedikur ikan atau terapi ikan. Aman atau berbahayakah?

 

Terapi ini dilakukan dengan memasukkan kaki kita ke dalam kolam penuh ikan kecil yang akan memakan sel-sel kulit mati. Melakukan terapi ini mungkin terdengar menyenangkan. Namun harus berhati-hati, karena kita bisa saja mendapatkan luka atau infeksi. Bagaimana bisa?

 

Terapi ini awalnya berasal dari Turki dan negara-negara Timur Tengah lainnya dengan menggunakan ikan berjenis Garra rufa yang merupakan endemik di negara-negara Timur Tengah. Jenis ikan Garra rufa tidak memiliki gigi sama sekali, sehingga membuat proses terapi ikan lebih terasa geli alih-alih sakit.

 

Terapi ikan memiliki beberapa dampak positif terhadap kaki yaitu menghilangkan lapisan kulit kaki kering, sel-sel kulit mati terkelupas, dan juga ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa terapi ikan bisa menangani kondisi psoriasis.

 

Namun terapi ikan juga ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi apa-apa di kaki Anda. Apa saja hal itu?

 

1. Baskom/kolam/akuarium yang berisi ikan tersebut akan susah untuk disanitasi setiap pemakaiannya karena ada ikan di dalamnya. Sehingga tempat terapi ikan biasanya kurang tersanitasi.

 

2. Ikan jenis Garra rufa sekarang menjadi hewan yang dilindungi di Turki dan harga jualnya mahal. Karena itu, banyak tempat terapi ikan menggunakan ikan jenis Cyprinion macrostomus yang mirip dengan ikan Garra rufa yang berasal dari Asia Timur. Walaupun bentuknya sama, kedua ikan tersebut berbeda. Cyprinion macrostomus memiliki gigi dan tidak memakan sel kulit mati, sehingga ada risiko berdarah saat mereka menggigiti kulit kkai Anda.

 

3. Nah, yang berbahaya adalah risiko tertular penyakit dari darah orang lain yang memiliki penyakit dengan luka terbuka yang menggunakan baskom/kolam/akuarium terapi ikan sebelum Anda.

 

4. Karena tidak tersanitasi, terapi ikan bisa menyebabkan banyak infeksi disebabkan banyaknya bakteri di dalam mulut ikan. Sebuah studi tahun 2020 melihat ada beberapa bakteri di dalam mulut ikan yaitu Aeromonas veronii, Aeromonas hydrophila, Vibrio cholerae, Shewanella putrefaciens, Mycobacterium marinum, dan Mycobacterium goodii.

 

5. Infeksi yang didapat bisa juga menjadi fatal. Sehingga hindari melakukannya jika Anda memiliki penyakit serius seperti diabetes atau memiliki sistem imun lemah.

 

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Luka di Tubuh

 

Terapi ikan juga bisa dilihat sebagai kekejaman terhadap hewan. Ikan bisa merasakan stres saat disimpan di tempat sempit dan ramai seperti baskom. Ikan juga bisa terkena racun-racun dari kaki kita, membuat mereka mati, atau masih hidup namun dapat menularkan penyakit.

 

Ikan Garra rufa di alam liar adalah omnivora dan hanya memakan sel kulit mati jika mereka sudah lapar. Biasanya, di tempat terapi ikan, mereka tidak diberi makanan apa-apa supaya bisa melakukan pekerjaannya memakan sel kulit mati. Jika dibebaskan di alam liar yang bukan ekosistem aslinya yaitu Turki atau daerah Timur Tengah, Garra rufa dapat merusak ekosistemnya sebagai spesies invasif.

 

Karena memiliki risiko penyebaran penyakit dan menimbulkan ancaman adanya kekejaman terhadap hewan, banyak negara-negara yang menetapkan terapi ikan ini sebagai kegiatan ilegal seperti Meksiko, beberapa negara Eropa, beberapa provinsi di Kanada, dan 14 negara bagian di Amerika Serikat seperti Florida, Texas, California, dan New York.

 

Terapi ikan memiliki dampak positif untuk kulit kaki, namun dampak negatifnya lebih banyak. Sebaiknya Anda melakukan pedikur biasa di salon atau juga bisa dilakukan di rumah daripada mendapatkan risiko terkena infeksi. [][Haykal Denyut Pertama/KK]

 

Sumber:

1. Medicalnewstoday.com [2022]: “Fish pedicures: What to Know

2. Healthline.com [2021]: “Are Fish Pedicures Safe and Are There Benefits?”



 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu