Tue, 21 May 2024

Sains, 23 Jun 2023 17:08 - 10 bulan yang lalu

Lebah dan Perannya di Lingkungan Sekitar Kita

  • Zola

admin

0 suka
123 dilihat
0 komentar
Sains
image
ilustrasi lebah | canva.com

Siapa tak kenal dengan para pekerja giat berkostum kuning hitam ini? Mereka tak bosan berputar-putar, hinggap dari satu bunga ke bunga lain, dan menyerbuki tanaman dengan ulahnya itu. Yuk, kita kenalan lebih dalam tentang lebah.

 

Lebah adalah serangga yang berperan penting bagi lingkungan. Mereka berfungsi sebagai penyerbuk alami untuk banyak spesies tanaman penting yang ada di seluruh dunia. Selain itu, mereka juga menghasilkan madu, yang punya banyak khasiat untuk manusia. Terdapat ribuan spesies lebah di seluruh dunia, yang dibedakan dari ukuran, warna, bentuk tubuh, dan perilaku masing-masing.

Strata dan Jenis Lebah

Nama Latin untuk lebah madu adalah Apis mellifera. Mereka termasuk dalam keluarga Apidae, yang juga mencakup spesies-spesies lebah lainnya.

Strata lebah meliputi tiga bagian: lebah ratu, lebah jantan, dan lebah betina [lebah pekerja]. Lebah ratu bertugas untuk bertelur, lebah jantan bertugas untuk membuahi, dan lebah pekerja tugasnya mengerjakan semua pekerjaan di sarang dan di sekitar sarang. Dalam satu koloni, hanya ada satu lebah ratu, ratusan lebah jantan, dan puluhan ribu lebah pekerja.

 

Ada empat jenis lebah yang paling terkenal dan jumlahnya banyak di Indonesia. Lebah madu biasanya dianggap sebagai spesies lebah yang paling berguna bagi manusia, terutama karena kemampuan mereka yang luar biasa sebagai penyerbuk alami dan sebagai penghasil madu yang berkualitas tinggi. Jenis lebah itu adalah:

1. Lebah Lokal [Apis cerana]

Lebah madu jenis lokal ini menyebar hampir di seluruh daerah di Indonesia. Lebah jenis ini cukup produktif, dan menghasilkan 6-12 kg per tahun untuk setiap koloni.

 

2. Lebah Unggul [Apis mellifera]

Mulai dikenal di Indonesia sejak 1841, lebah ini kemudian berkembang hingga kini. Jenis lebah madu ini sudah lama jadi favorit para peternak lebah karena produksi madunya mencapai 35-40 kg per tahun per koloni. Dari aspek budidaya, lebah jenis unggul ini mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis iklim dan lingkungan sehingga potensi hijrah lebih minim.

 

3. Lebah Liar [Apis dorsata]

Lebah liar hanya terdapat di hutan daerah sub tropis dan tropis Asia. Dengan ukuran tubuh lebih besar dibandingkan jenis lain, sengatan lebah ini jadi lebih menyakitkan. Karena sifatnya yang sensitif dan galaknya, hingga kini, lebah liar masih belum dibudidayakan. Dan madunya hanya bisa diambil dari hutan. Biasanya koloni lebah liar membuat sarang tunggal dan bergantung di cabang pohon atau tebing. Produktivitas madu dapat mencapai 50-60 kg per koloni.

 

4. Lebah Lanceng [Apis trigona]

Dibanding jenis lain, ukuran tubuh lebah lanceng paling kecil. Sifatnya relatif jinak dan tidak memiliki sengat. Untuk setiap koloni, produksi madu jenis ini hanya mencapai 1-3 kg per tahun. Dan produksi propolis darinya sekitar 2 kg per tahun per koloni.

 

Baca Juga: Mari Berkenalan dengan Tonggeret

 

Beda Lebah dengan Tawon

Lebah dan tawon adalah dua serangga yang sering dikaitkan satu sama lain karena memiliki beberapa kesamaan dalam penampilan dan perilaku. Namun, ada beberapa perbedaan antara keduanya.

 

Salah satu perbedaan terbesar antara lebah dan tawon adalah bahwa lebah hidup secara sosial dan biasanya bersifat jinak, sedangkan tawon cenderung lebih agresif ketika mereka merasa terancam. Lebah hidup dalam koloni yang terorganisasi, dengan satu ratu terpusat, pekerja, dan lebah jantan. Mereka bekerja sama untuk mempertahankan sarang dan menghasilkan madu, propolis, dan jeli royal.

 

Di sisi lain, tawon adalah hewan sosial yang hidup dalam koloni tetapi cenderung kurang terorganisasi daripada lebah. Mereka lebih suka tinggal di area tersembunyi dan dapat menjadi pengganggu bagi manusia dan hewan peliharaan.

 

Selain itu, tawon dan lebah memiliki perbedaan di bentuk tubuh dan warna. Biasanya tawon memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari lebah, serta lebih ramping dan berwarna lebih gelap. Sebaliknya, lebah biasanya lebih kecil, lebih gempal, dan berwarna cokelat atau kuning dan hitam.

 

Perbedaan lain adalah pada pola makan mereka. Lebah biasanya memakan nektar dari bunga sebagai sumber utama makanannya, namun tawon lebih dikenal sebagai pemakan serangga dan sering memburu serangga untuk dimakan atau disantap keturunan mereka di dalam sarang.

 

Secara umum, lebah memiliki peran lebih penting dalam ekosistem dan dinilai lebih bermanfaat bagi manusia karena menjadi penyerbuk alami yang luar biasa dan menghasilkan produk yang berkualitas. Sedangkan, tawon, meskipun memiliki peran dan manfaat, seringkali dikenal sebagai serangga yang kurang disukai karena perilaku agresif dan kurang produktif seperti lebah. Namun, keduanya berperan penting dan harus dipelihara dan dijaga keberadaannya agar tetap mempertahankan keseimbangan alam dan ekosistem yang ada.

 

Habitat dan Makanan Lebah

Lebah ditemukan di hampir semua wilayah dunia, kecuali di daerah Kutub Utara dan Selatan yang sangat dingin. Dalam lingkungan yang lebih hangat, lebah dapat ditemukan di hutan, padang rumput, gurun, dan bahkan di perkotaan dan perkampungan.

 

Lebah biasanya memakan nektar dan serbuk sari dari bunga yang ada di sekitarnya. Mereka menggunakan lidah panjang dan bergigit untuk mengambil nektar, yang kemudian disimpan dalam satu sisi lambung mereka dan diolah untuk menjadi madu. Serbuk sari kemudian akan digunakan untuk penyerbukan tanaman lainnya, yang diperlukan untuk menghasilkan buah.

Baca Juga: Kehidupan Simpanse: Kera Cerdas di Hutan Tropika

 

Cara Reproduksi dan Predator Lebah

Lebah hidup dalam struktur sosial yang rumit dengan satu ratu dan puluhan ribu pekerja maupun lebah jantan. Lebah ratu bertanggungjawab untuk berkembang biak dan bertelur setiap harinya. Pekerja dan jantan menciptakan lingkungan yang memungkinkan ratu untuk menghasilkan telur sebanyak mungkin.

 

Setelah ratu bertelur, telur tersebut ditangani dan dirawat pekerja sampai keluar dari sarang. Jantan hanya hadir di sarang untuk membantu menyerbuki ratu, dan ketika tugas ini selesai, mereka akan mati.

 

Lebah memainkan peran penting dalam rantai makanan dan menjadi makanan bagi banyak predator, seperti burung, serangga besar, dan banyak jenis mamalia. Tikus, burung, sampai beruang misalnya, sering mencuri madu dari sarang lebah, dan musang sampai kelelawar dapat menyerang koloni lebah pada malam hari.

 

Pentingnya Lebah untuk Lingkungan Sekitar Kita

Lebah sangat penting bagi manusia dan ekosistem kita karena berperan sebagai penyerbuk alami. Tanpa lebah, banyak spesies tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang, yang pada akhirnya berdampak pada rantai makanan dan menyebabkan beberapa masalah ekologis. Lebah juga memainkan peran penting dalam mempertahankan keragaman hayati yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan.

 

Namun, populasi lebah telah menurun secara drastis dalam beberapa dekade terakhir karena hilangnya habitat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami peran lebah dan melakukan upaya untuk mengembalikan populasi mereka. Ada banyak hal yang dapat dilakukan, seperti menanam tanaman yang menghasilkan nektar dan serbuk sari, mengurangi penggunaan pestisida beracun, dan mempromosikan praktik pertanian yang ramah lebah. Dengan memperhatikan pentingnya lebah, kita dapat menjemukan cara untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan mempertahankan kehidupan kita serta lingkungan kita.

 

Selain itu, lebah juga menghasilkan produk berkualitas seperti madu, lilin, propolis, dan royal jelly. Banyak orang mengonsumsi produk-produk ini sebagai makanan atau pengobatan tradisional untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh. Produk-produk ini juga dapat membantu meningkatkan kehidupan ekonomi sekitar, seperti petani lebah yang menghasilkan madu untuk dijual.

 

Lebah juga dapat dijadikan sebagai indikator kesehatan lingkungan. Karena lebah sangat peka terhadap perubahan lingkungan dan pencemaran, populasi lebah yang sehat dapat menunjukkan bahwa lingkungan sekitar juga sehat dan terjaga dengan baik. Sebaliknya, penurunan jumlah lebah dapat menandakan masalah yang lebih besar, seperti kerusakan habitat atau penggunaan pestisida berlebih.

 

Karena mengambil peran sebagai penyerbuk alami, menghasilkan produk berkualitas, dan mengindikasikan kelestarian lingkungan, kehadiran lebah sangat penting untuk kehidupan. Namun, populasi lebah telah menurun secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, dan kita harus melakukan upaya untuk mempertahankan populasi mereka dan mempromosikan praktik yang lebih ramah lebah di seluruh dunia. Dengan membuat lingkungan yang lebih baik untuk lebah, kita juga dapat membantu mempertahankan kesehatan dan kelestarian lingkungan serta keanekaragaman hayati. [][Rommy Rimbarawa/KK]

 

*penulisan artikel ini dibantu lebah dan ChatGPT

*tak ada lebah yang disiksa atau tersiksa dalam pembuatan artikel ini

*penulis menerima sumbangan madu dari lebah yang diuntungkan karena artikel ini

 

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu