admin
Meski lahir di Bandung, saya bukan asli warga kota berjuluk Parisj van Java ini. Tetapi karena sedang magang sebagai penulis, untuk sementara, saya menetap di Bandung. Selasa [14/03] lalu, saya mengikuti Pelatihan Food Photography di Kelurahan Wates, Bandung Kidul. Berikut ini laporannya.
Pelatihan Food Photography digelar LPM Kelurahan Wates bekerjasama dengan Egi Naumi Academy dengan mentor Hadian, SE. Acara yang dilakukan di Aula Kantor Kelurahan Wates ini dibuka Ketua LPM Wates Kiwari, Rukanda dan Sekretaris Lurah Wates Rida Ningsih, S.IP.,M.AP, yang menggantikan Lurah Darmawansyah, S.STP karena sedang mengikuti acara di tempat lain. Pelatihan ini pernah dilakukan juga di daerah Buah Batu.
Pelatihan yang diikuti sekitar 30 orang tersebut dimulai dengan pembahasan tentang pengertian fotografi. Istilah itu diambil dari kosa kata Yunani yaitu photos yang berarti cahaya dan graphien yang berarti menggambar atau melukis. Jadi, fotografi berarti melukis atau menggambar dengan cahaya.
Sama seperti seni lainnya, fotografi memiliki tipe-tipe yang berbeda yaitu potrait yang memfokuskan manusia sebagai subjek foto; fashion yang hanya memotret model dengan memfokuskan kepada busana dan aksesoris yang dipakai; fotografi pernikahan yang melingkup foto tunangan, foto pre-wedding, dan foto resepsi pernikahan; fotografi travel yang fokus untuk mengabadikan budaya dan sejarah dari sebuah daerah; fotografi jurnalistik yang berfungsi untuk menceritakan sebuah kisah atau peristiwa untuk mengedukasi orang yang melihatnya; fotografi landscape yang menjadikan alam sebagai subjek foto utama; dan fotografi produk yang memfokuskan untuk menarik perhatian orang untuk membeli sebuah barang. Pelatihan kali ini memfokuskan ke dalam genre fotografi produk.
Baca Juga: Positif dan Negatif Berendam di Hot Tub
Salah satu komponen yang dipelajari di pelatihan ini adalah komposisi. Komposisi adalah cara menata elemen-elemen yang akan difoto. Elemen-elemen yang dimaksud adalah garis, bentuk, warna, dan cahaya [terang dan gelap]. Fungsi utama komposisi adalah untuk membuat visual impact yang menghasilkan foto yang menarik perhatian dan mampu mengekspresikan perasaan yang diinginkan.
Salah satu dari jenis komposisi adalah penggunaan kisi dalam foto. Kisi tersebut berukuran 3x3, dengan subjek utama sebuah foto harus berada di bagian garis kisi bawah, agar dapat membuat visual impact. Jenis komposisi satu lagi adalah dengan kisi bentuk garis diagonal, memfokuskan subjek utama agar terlihat sepenuhnya di garis dan objek lainnya dipinggirkan, agar konsumen dapat mengetahui apa subjek yang dipromosikan dalam foto.
Komponen dalam foto selanjutnya adalah pencahayaan. Cahaya untuk sebuah foto harus tepat karena jika terlalu terang atau terlalu gelap dapat mengaburkan warna dan detail produk. Anda harus memutuskan sumber cahaya yang cocok untuk memberikan bayangan yang tepat untuk produk.
Sumber cahaya mampu didapatkan dari sinar matahari atau dari lampu. Peserta disarankan untuk tidak menggunakan kedua jenis sumber cahaya di waktu yang bersamaan, karena akan membuat hasil foto produk yang tidak tajam. Lampu yang bisa digunakan bisa berbentuk lampu bohlam sampai lampu LED. Contoh penggunaan cahaya dalam mini studio adalah menggunakan dua lampu untuk memberikan cahaya yang tepat untuk subjek.
Sesi selanjutnya adalah para peserta pelatihan harus memotret menggunakan ponsel dalam mini studio dengan subjek yang sudah disediakan. Sebelum memulai memotret, mentor memberikan langkah-langkah saat hendak memulai foto yaitu tentukan tema foto, menyiapkan background dan ornamen sesuai tema foto, gunakan pencahayaan yang baik, pengambilan angle/sudut yang tepat, melakukan proses editing, dan upload. Mentor mengingatkan peserta untuk tidak melakukan zoom in di kamera ponsel agar gambar tidak pecah.
Peserta pelatihan pun memulai memilih subjek dan ornamen yang tersedia mulai dari roti, cokelat, kopi, keripik pisang, bunga plastik, tanaman hias, dan asbak batu. Foto tersebut lalu akan dikirim via WhatsApp dan dinilai oleh mentor. Hasilnya, tiga peserta memenangkan hadiah dari hasil foto yang terbaik. Sayangnya, foto saya belum berhasil menang. Setelah selesai, semua peserta pelatihan diajak untuk berfoto bersama sebagai dokumentasi dan acara ditutup Lurah Darmawansyah yang baru saja datang.
"Pelatihan ini bagus ya. Sebagai pemula, saya jadi mengerti cara membuat foto yang bagus, walaupun hanya menggunakan ponsel," ujar Aih Komariah, seorang peserta pelatihan.
“Iya, seru banget. Kita jadi dapat banyak ilmu, dan bisa langsung dipraktikkan untuk bisnis di rumah,” sahut Siti Mariam, peserta lain di kegiatan tersebut.
Fotografi produk adalah suatu hal penting untuk mempromosikan barang yang hendak dijual. Dengan komposisi dan cahaya yang tepat dalam sebuah foto, kita dapat memberikan visual impact dan image yang menarik perhatian konsumen. Diharapkan, setelah tertarik melihat foto produknya, mereka akan tergerak untuk membeli.
Pelatihan ini sangat baik karena membantu warga dalam meningkatkan skill yang dapat menaikkan kesejahteraan mereka. Sayangnya, pelatihan hanya dilakukan sehari. Padahal, jika dilakukan beberapa kali, dan berkelanjutan, tentu manfaat dan dampak untuk warga akan lebih besar. [][Haykal Denyut Pertama/KK]
Belum ada komentar !