admin
Memastikan keamanan pangan, menjadi hal yang penting dalam dunia yang terus berubah dengan cepat. FAO menyambut Hari Pangan Sedunia di 7 Juni ini.
Dengan pertumbuhan populasi, urbanisasi, perluasan lahan pemukiman, dan perubahan iklim, Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa [FAO] menekankan pentingnya standar pangan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Menyambut Hari Keamanan Pangan Dunia yang dirayakan pada 7 Juni, FAO mendesak para pembuat kebijakan, praktisi, dan investor untuk memberi prioritas pada produksi dan konsumsi pangan yang aman dan berkelanjutan demi kehidupan yang sehat.
Menurut rilisan media yang diterima KedaiKata, Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, menyoroti pentingnya keamanan pangan dengan mengatakan, “Dengan menjaga standar keamanan pangan yang tinggi, kita dapat menyelamatkan nyawa dan memastikan rantai pasokan pangan yang lebih aman.”
Tema Hari Keamanan Pangan Dunia tahun ini adalah “Standarisasi pangan menyelamatkan nyawa”, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peran kritis standarisasi pangan dalam melindungi konsumen dan mempromosikan perdagangan pangan yang adil.
“Mempromosikan keselamatan pangan membuat perbedaan. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk sektor swasta, kita melihat peningkatan kesadaran tentang keamanan pangan, yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Aryal.
Angka statistik yang mengkhawatirkan mengungkapkan bahwa satu dari 10 orang di dunia jatuh sakit akibat makanan terkontaminasi setiap tahun. Hal ini terjadi di setiap negara. Lebih dari 200 penyakit terkait dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi. “Kita harus bekerjasama untuk melindungi populasi rentan, terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun, yang menjadi korban dari kontaminasi makanan ini,” tekan Aryal terkait fakta bahwa anak-anak adalah salah satu yang pertama kali terkena penyakit akibat kontaminasi makanan.
Baca Juga: Indonesia Semakin Dekat Akhiri Wabah Penyakit Ternak
Peran Indonesia dalam Komisi Codex Alimentarius
Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam kerja Komisi Codex Alimentarius, badan pengatur standar pangan internasional yang didirikan FAO dan WHO. Pemerintah Indonesia mengakui pentingnya menyelaraskan standar keamanan pangan nasional dengan standar internasional Codex untuk memastikan perdagangan yang adil dan memberikan perlindungan kesehatan bagi warganya.
Badan Standardisasi Nasional [BSN] sebagai penanggungjawab untuk Codex di Indonesia memainkan peran penting dalam melaksanakan dan mempromosikan standar Codex. Sebagai penanggungjawab, BSN turut mengoordinasikan Komite Nasional Codex yang terdiri dari perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah, asosiasi bisnis, organisasi konsumen, dan institusi ilmiah, serta meninjau, mengadopsi, dan mengusulkan revisi atau standar baru jika diperlukan. Tujuan dari Standarisasi adalah memastikan standar keamanan pangan nasional Indonesia sejalan dengan standar Codex internasional, untuk menjamin pangan yang aman dan berkualitas tinggi bagi konsumen.
FAO bekerjasama erat dengan pemerintah Indonesia dan mitra lainnya untuk memperkuat sistem pengendalian keamanan pangan di negara ini. Melalui bantuan teknis, pembangunan kapasitas, dan panduan kebijakan, FAO bertujuan untuk meningkatkan praktik dan standar keamanan pangan di seluruh rantai nilai pangan. Kemitraan FAO dengan Indonesia dan negara-negara lainnya sangat penting untuk mempromosikan keamanan pangan dan menjamin kesehatan masyarakat.
“Siapapun Anda, atau apa yang Anda lakukan, Anda memainkan peran penting dalam memastikan pangan aman untuk dikonsumsi. Mari berkomitmen untuk menjunjung tinggi standar keamanan pangan dan bekerja secara kolaboratif untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Aryal.
FAO mengimbau individu, bisnis, dan pemerintah untuk menyadari tanggungjawab mereka dalam memastikan keamanan pangan. [][Rommy Rimbarawa/KK]
Belum ada komentar !