admin
Melbourne, Victoria - Tarian massal Tor Tor akan menjadi bagian di Festival Indonesia [FI 2023] pada 6-8 Oktober 2023 di Melbourne. Tari Tor Tor sudah ada sejak ratusan tahun lalu, di daratan Sumatera Utara yang meliputi wilayah Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Toba.
Awalnya, Tor Tor merupakan tarian ritual sakral yang hanya dipentaskan di upacara-upacara untuk memperoleh kesembuhan, memperingati kematian, dan lain adat tradisi lainnya. Sampai detik ini, Tari Tor Tor masih dipelihara sebagai salah satu bagian penting dari budaya adat suku Batak.
galeri FI2022 | dok. kemlu.go.id/Sultan/FI2022
Belakangan, tarian ini digelar juga sebagai sebuah pertunjukan hiburan dan tontonan bagi masyarakat luas. Selain penyesuaian pementasannya, busana yang digunakan di tarian adat ini juga mengalami perubahan dan modifikasi agar terlihat lebih menarik. Di pementasan tarian ini, penari akan diiringi musik gondang. Musik ini mengantarkan suara hentakan kaki para penari di atas papan rumah adat Batak. Dari suara hentakan kaki itulah kata tor tor diambil.
Di FI 2023, Tari Tor Tor akan diikuti diaspora Indonesia dan warga negara asing, serta rencananya akan mencatatkan prestasi dengan masuk dalam Museum Rekor Dunia-Indonesia [MURI]. Dari keterangan pers yang diterima KedaiKata, Konsul Jenderal RI di Melbourne Kuncoro Waseso mengaku bangga dan antusias menyambut agenda tarian massal tersebut.
“Saya yakin tarian ini akan memukau warga lokal maupun wisatawan asing yang sedang berkunjung di Melbourne. Apalagi dengan target peserta ribuan, kami tentu berharap besar kegiatan ini dapat tercatatkan dalam MURI,” ujar Kuncoro pada Rabu [4/10/2023].
galeri FI2022 | dok. kemlu.go.id/Sultan/FI2022
Agenda tari massal Tor Tor akan digelar Minggu, 8 Oktober 2023 di Argyle Square, Carlton, Melbourne, Victoria, Australia. Perhelatan ini diselenggarakan gratis. Namun, peserta dapat memeriahkan dengan membeli kain ulos tenun seharga AU$15, yang kemudian dapat mereka kenakan saat tarian massal dilangsungkan. Kain ulos ini merupakan hasil karya pengrajin dari Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dan membawa warisan budaya yang kaya.
Tarian massal ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan penyelenggaraan tarian massal Maumere pada Festival Indonesia 2022 [FI 2022], yang melibatkan lebih dari 1.200 orang.
Baca Juga: Komunitas Indonesia di Melbourne Segera Hadirkan Festival Indonesia untuk Warga Australia
“Kami optimis bahwa agenda tarian massal ini dapat lebih baik dibanding agenda yang sama tahun lalu. Mengingat, kegiatan ini memiliki potensi besar untuk dapat mempertemukan dan mempersatukan para peserta dengan beragam latar belakang dalam balutan seni dan budaya Indonesia, ujar Ketua FI 2023 Celly Goeltom.
Selain tarian massal Tor Tor, FI 2023 juga akan menyelenggarakan berbagai acara menarik lainnya seperti business forum, Indonesian Night, dan outdoor festival pada 6-8 Oktober 2023. Festival ini bertujuan untuk merayakan keragaman budaya, mempererat silahturami antar diaspora dan warga negara asing, serta mengenalkan keragaman kuliner Indonesia pada masyarakat Melbourne, Victoria. Hal ini sangat mengingat data sensus penduduk tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 20,643 warga di antara populasi 6.7 juta penduduk Victoria dilahirkan di Indonesia.
FI 2023 diselenggarakan oleh Festival Indonesia Incorporated bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne dengan dukungan aktif dari komunitas Indonesia di Melbourne. FI 2023 juga didukung oleh Garuda Indonesia, Xendit, IIPC Sydney, Kabo Lawyers, Indomie, Batik Air, Integrity Lawyers serta Atase Perdagangan RI di Canberra dan Indonesian Culinary Asssociation in Victoria [ICAV]. [][Rommy Rimbarawa/PR/KK]
Belum ada komentar !