Sat, 18 May 2024

Olahraga, 30 Apr 2024 20:35 - 2 minggu yang lalu

12 Jenis Push Up dan Cara Melakukannya

  • Zola

admin

0 suka
18 dilihat
0 komentar
Olahraga
image
ilustrasi push up KedaiKata | canva.com

Push-up adalah latihan serbaguna yang bisa dimodifikasi dalam banyak cara, memungkinkan variasi yang berbeda untuk menargetkan otot yang berbeda dan menambah tingkat kesulitan.

 

Push-up adalah salah satu latihan yang paling efektif dan serbaguna untuk memperkuat otot tubuh bagian atas, sekaligus memberikan berbagai manfaat lainnya. Latihan ini secara signifikan menargetkan otot-otot dada, bahu, dan trisep, sementara juga melibatkan otot-otot inti untuk menjaga stabilitas tubuh. Ini membantu memperkuat dan mengencangkan otot-otot tersebut, memberikan tampilan yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan fungsional dalam kehidupan sehari-hari.

 

Selain manfaat estetika, push-up juga memberikan manfaat kardiovaskular dan metabolik. Ketika dilakukan dalam set atau repetisi yang cukup banyak, push-up dapat meningkatkan detak jantung, memberikan latihan kardiovaskular yang baik. Ini membantu membakar kalori dan lemak, yang dapat berkontribusi kepada penurunan berat badan dan kontrol berat badan. Latihan ini juga meningkatkan metabolisme, yang dapat membantu mempertahankan komposisi tubuh yang sehat.

 

Push-up juga merupakan latihan yang mudah diakses dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa memerlukan peralatan khusus. Ini memungkinkan siapa saja, dari pemula hingga atlet profesional, untuk memasukkan push-up ke dalam rutinitas kebugaran mereka. Variasi push-up yang beragam juga memberikan fleksibilitas untuk menargetkan kelompok otot yang berbeda dan menambah variasi pada rutinitas latihan, menjaga motivasi tetap tinggi. Dengan manfaat fungsional, estetika, dan kesehatan, push-up tetap menjadi latihan yang populer dan bermanfaat bagi banyak orang.

 

Berikut adalah beberapa jenis dan variasi push-up yang populer, lengkap dengan detailnya:

1. Standard Push-Up: Bentuk dasar dari push-up. Dilakukan dengan tangan selebar bahu, langsung di bawah bahu, dan tubuh dalam garis lurus dari kepala hingga tumit. Gerakan melibatkan menurunkan dada ke lantai, lalu mendorong kembali ke posisi awal, menggunakan otot dada, trisep, bahu, dan inti.

 

ilustrasi push up KedaiKata 2.jpg

ilustrasi push up KedaiKata | canva.com

2. Knee Push-Up: Versi yang lebih mudah dari push-up standar. Dilakukan dengan lutut diletakkan di lantai, membuatnya lebih mudah untuk pemula atau mereka yang kesulitan dengan push-up penuh. Meskipun menargetkan otot yang sama, intensitasnya lebih rendah karena sebagian beban tubuh didukung lutut.

 

3. Wide Grip Push-Up: Dalam variasi ini, tangan ditempatkan lebih lebar dari posisi push-up standar. Ini menargetkan otot dada secara lebih spesifik, namun mengurangi keterlibatan trisep.

 

4. Close Grip Push-Up: Juga dikenal sebagai push-up berlian, tangan ditempatkan berdekatan di bawah dada, dengan jempol dan jari telunjuk saling bersentuhan, membentuk bentuk berlian. Variasi ini menargetkan trisep secara signifikan, serta otot dada bagian dalam.

5. Incline Push-Up: Dilakukan dengan tangan diletakkan di atas permukaan yang lebih tinggi, seperti bangku atau kursi. Ini mengurangi intensitas push-up, menjadikannya ideal untuk pemula atau untuk melakukan repetisi lebih banyak. Selain itu, ini menargetkan otot dada bagian bawah.

 

Baca Juga: Menjaga Kebugaran dengan CrossFit

 

6. Decline Push-Up: Kebalikan dari incline push-up, dilakukan dengan kaki diletakkan di atas permukaan yang lebih tinggi, sementara tangan berada di lantai. Ini meningkatkan intensitas push-up, menargetkan otot dada bagian atas dan bahu depan.

 

7. Plyometric Push-Up: Juga dikenal sebagai push-up eksplosif, ini melibatkan dorongan ke atas dengan cukup kuat sehingga tangan terangkat dari lantai. Ini menargetkan otot dengan cara yang berbeda, meningkatkan kekuatan dan kekuatan eksplosif.

 

8. Spiderman Push-Up: Dalam variasi ini, lutut ditekuk dan ditarik ke arah siku saat tubuh turun ke posisi push-up. Ini meningkatkan keterlibatan otot inti, terutama obliques, serta menantang stabilitas dan keseimbangan.

 

9. Archer Push-Up: Tangan ditempatkan lebih lebar dari push-up standar, dan satu siku ditekuk sepenuhnya sementara yang lain tetap lurus, mirip dengan gerakan pemanah. Ini menargetkan otot dada secara asimetris, serta meningkatkan kekuatan dan stabilitas di satu sisi tubuh.

 

ilustrasi push up KedaiKata 5.jpg

ilustrasi push up KedaiKata | canva.com

10. One-Arm Push-Up: Salah satu variasi yang paling sulit, dilakukan dengan satu tangan, sementara tangan lainnya disimpan di belakang punggung. Ini memerlukan kekuatan tubuh bagian atas yang signifikan, serta stabilitas inti yang tinggi.

 

11. Dive Bomber Push-Up: Melibatkan gerakan seperti 'menyelam' ke depan ke dalam push-up, kemudian 'mendorong' kembali ke atas. Ini melibatkan gerakan bergelombang yang lebih kompleks, menargetkan otot dada, trisep, bahu, serta punggung dan inti.

 

12. Handstand Push-Up: Dilakukan dalam posisi handstand, tubuh dalam garis lurus ke atas. Ini adalah variasi yang sangat sulit yang menargetkan bahu dan trisep secara intensif.

 

Dengan berbagai variasi ini, push-up dapat dimodifikasi untuk menargetkan berbagai kelompok otot dan menambah tantangan pada latihan rutin. Pemilihan variasi push-up yang tepat bergantung pada tujuan kebugaran, tingkat kemampuan, dan preferensi individu.

Push Up yang Baik dan Benar

ilustrasi push up KedaiKata 3.jpg

ilustrasi push up KedaiKata | canva.com

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dan menghindari cedera, sebaiknya lakukan push up dengan teknik yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan push-up dengan baik dan benar:

 

1. Posisi Awal: Mulailah dengan posisi plank, dengan kedua tangan diletakkan di lantai selebar bahu atau sedikit lebih lebar, langsung di bawah bahu. Luruskan kaki ke belakang dengan jari kaki menopang tubuh. Tubuh harus dalam garis lurus dari kepala hingga tumit, tanpa membungkuk atau melengkung.

2. Gerakan Menurun: Tekuk siku secara perlahan, turunkan dada ke arah lantai. Pastikan siku membentuk sudut 45 derajat terhadap tubuh dan tidak menyebar ke samping. Jaga punggung tetap lurus, serta perut dan bokong tetap tegang untuk menjaga tubuh tetap stabil.

 

Baca Juga: Rucking, Aktivitas Apa Ini?

 

3. Gerakan Naik: Dorong kembali ke posisi awal dengan meluruskan siku, sambil tetap menjaga posisi tubuh tetap lurus. Usahakan untuk tidak mengunci siku sepenuhnya saat mencapai posisi atas.

 

ilustrasi push up KedaiKata 4.jpg

ilustrasi push up KedaiKata | canva.com

4. Pola Pernapasan: Bernapaslah dengan benar selama latihan. Hirup napas saat turun, dan buang napas saat naik, atau sebaliknya. Menjaga pernapasan yang stabil membantu menjaga ritme latihan dan menghindari kelelahan yang cepat.

 

5. Repetisi: Lakukan repetisi sebanyak yang mampu secara konsisten, atau ikuti program latihan yang terstruktur. Tingkatkan jumlah repetisi secara bertahap seiring dengan peningkatan kekuatan.


6. Modifikasi: Untuk pemula atau mereka yang kesulitan dengan push-up penuh, dapat mencoba varian seperti knee push-up [dengan lutut sebagai penopang] atau incline push-up [dengan tangan di atas permukaan yang lebih tinggi] sebelum beralih ke push-up penuh.

 

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, push-up dapat dilakukan secara efektif, membantu memperkuat otot-otot tubuh bagian atas, termasuk dada, bahu, trisep, dan otot inti, serta meningkatkan kekuatan dan stabilitas secara keseluruhan. [][Rommy Rimbarawa/KK]

 

*penulisan artikel ini dibantu ChatGPT 4

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu