Mon, 20 May 2024

Kesehatan, 22 May 2023 13:22 - 11 bulan yang lalu

Penyebab, Bahaya, dan Cara Menangani GERD

  • Zola

admin

0 suka
122 dilihat
0 komentar
Kesehatan
image
ilustrasi gerd | freepik.com/benzoix

Karena ada beberapa teman yang mengeluh karena menderita GERD, saya lalu bertanya ke ChatGPT [dan tentu saja memverifikasinya ke sana ke mari] tentang penyakit ini. Apa penyebab, bahaya, dan cara menanganinya? Berikut ini jawabannya..

 

Gastroesophageal Reflux Disease [GERD] adalah kelainan yang mempengaruhi saluran pencernaan manusia dan menyebabkan asam lambung dari perut naik ke kerongkongan [esophagus]. Kondisi ini terjadi ketika katup antara esophagus dan lambung, yang disebut sfingter esophagus bagian bawah, tidak berfungsi dengan benar atau longgar, yang memungkinkan isi asam lambung naik ke kerongkongan.


Penyebab

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko GERD adalah:

» Makanan dan minuman: Makanan dan minuman seperti makanan pedas, berlemak, cokelat, tomat, minuman berkarbonasi, kopi, dan alkohol dapat memicu refluk [aliran balik] asam lambung ke esophagus.

» Berlebihan makan: Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat menempatkan tekanan pada sfingter esophagus bagian bawah dan menyebabkan refluk asam lambung.

» Kelebihan berat badan: Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki peningkatan tekanan di abdomen, yang dapat memicu refluk asam lambung.

» Kehamilan: Peningkatan tekanan pada abdomen selama kehamilan dapat menyebabkan refluk asam lambung.

» Merokok: Merokok dapat melemahkan sfingter esophagus bagian bawah dan mempromosikan refluk asam lambung.

» Stres: Stres dapat memicu GERD atau memperburuk gejalanya.

 

Benarkah stres dapat memicu GERD?

Proses terjadinya GERD akibat stres belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat memperburuk gejala GERD. Ada beberapa mekanisme yang diduga terlibat dalam hubungan antara stres dan GERD, seperti:

1. Pengaruh stres kepada keseimbangan asam lambung dan enzim pencernaan

Stres dapat mempengaruhi keseimbangan asam lambung dan enzim pencernaan dalam lambung, meningkatkan produksi asam lambung dan merangsang gerakan usus yang lebih cepat. Peningkatan produksi asam lambung ini dapat memperparah gejala GERD dengan meningkatkan risiko refluk asam lambung.

 

2. Pengaruh stres kepada sfingter esophagus bagian bawah

Sfingter esophagus bagian bawah [LES] menjadi lebih longgar ketika seseorang merasa stres atau cemas. Ketika LES menjadi terlalu longgar, asam lambung dapat naik ke esofagus dan menyebabkan gejala GERD seperti sensasi terbakar di dada.

3. Pengaruh stres kepada perilaku makan dan diet

Orang yang stres atau cemas sering makan dengan cepat dan tidak teratur, yang dapat memicu gejala GERD. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman tertentu yang dapat memicu GERD seperti kopi, cokelat, dan minuman berkarbonasi, seringkali menjadi pilihan makanan untuk melepaskan stres.

Baca Juga: Cara Mengatasi Terlalu Banyak Makanan Bersantan

 

Karena kompleksitas hubungan antara stres dan GERD, mengelola stres sebaik mungkin adalah penting untuk menangani GERD. Beberapa strategi pengelolaan stres yang dapat membantu mengurangi gejala GERD antara lain olahraga teratur, meditasi, yoga, terapi perilaku kognitif [CBT], dan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan meditasi.

 

Namun perlu dicatat, jika Anda mengalami gejala GERD secara teratur, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah munculnya masalah kesehatan yang lebih serius.

 

Gejala dan Bahaya

Beberapa gejala umum GERD yang dapat dialami seseorang adalah:

» Sensasi terbakar [heartburn] yang biasanya terjadi di dada bagian atas setelah makan, terutama saat tidur menjelang malam.

» Rasa tidak nyaman di ulu hati [disebut juga epigastrik].

» Sakit tenggorokan atau dada setelah makan.

» Nyeri saat menelan.


Jika GERD tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti:

» Esofagitis: peradangan pada esofagus akibat paparan terus-menerus asam lambung.

» Barrett's Esophagus: kondisi yang meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

» Penyempitan [Striktur]: Penyempitan esofagus yang sering disebabkan kerusakan jangka panjang karena asam lambung.

» Batuk: Asam lambung yang berkumpul di esofagus dapat mencapai paru-paru dan menyebabkan batuk.

» Masalah dalam pengunyahan dan menelan makanan: Asam lambung yang memasuki mulut dapat menyebabkan masalah pengunyahan dan menelan makanan.

 

Cara Menanganinya

Ada beberapa cara mengatasi GERD yang bisa dilakukan, antara lain:

» Mengubah pola makan: Makan secara teratur dan dalam porsi kecil, menghindari makan terlalu malam atau terlalu banyak, serta menghindari makanan dan minuman pemicu GERD.

» Menghindari merokok dan alkohol: Menghindari merokok atau minum alkohol, karena keduanya dapat memicu GERD.

» Mengurangi berat badan: Jika berat badan berlebih atau obesitas, menurunkan berat badan dapat mengurangi tekanan di abdomen dan menurunkan risiko terkena GERD.

» Menghindari posisi tidur miring kanan: Tidur dengan posisi miring ke kiri dapat membantu mengurangi refluk asam lambung ke esofagus.

» Obat-obatan: Obat-obatan antasid, penghambat reseptor H2, dan penghambat pompa proton dapat membantu mengurangi produksi asam lambung. Di antaranya:

Antasida: Antasida adalah obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi ketidaknyamanan dan gejala GERD, seperti sensasi terbakar.

Penghambat reseptor H2: Penghambat reseptor H2 bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung.

Penghambat pompa proton: Jenis obat ini mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung.

Kirurgi: Jika pengobatan di atas tidak membantu, dokter mungkin merekomendasikan operasi yang disebut fundoplikasi. Pada operasi ini bagian atas lambung ditekuk dan diseret ke atas melintasi sfingter esophagus bagian bawah. Saya tak sanggup membayangkan proses ini.

 

Sobat KedaiKata, GERD adalah kondisi yang sering terjadi di orang dewasa dan dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman serta masalah kesehatan yang serius. Namun, GERD dapat diobati dengan beberapa tindakan seperti perubahan gaya hidup dan diet yang sehat, pengobatan, dan operasi. Mencegah GERD dengan menghindari makanan dan minuman yang memicu GERD serta mengurangi berat badan juga dapat membantu mereflekskan asam lambung. Jika Anda mengalami gejala GERD, sebaiknya segera temui dokter untuk mengobati kelainan tersebut. [][Rommy Rimbarawa/KK]

 

Komentar

Belum ada komentar !

Kirim Komentar

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu